14.8.08

latanro mosque


sebuah proposal desain untuk sarana ibadah di suatu lembaga pendidikan yang terletak di enrekang, sulawesi selatan.


konsep berlandas pada semangat pembaruan dan keterbukaan manajemen baru di lembaga pendidikan tersebut.


konsep juga dilatari oleh pemahaman akan spirit, filosofi, dan jejak sejarah seorang leluhur yang menjadi panutan bagi keluarga besar latanro.


masjid ini akan direncanakan terbangun pada tahun ajaran 2008-2009, dengan swadaya yayasan dan keluarga besar latanro puang buttu.


tim perencana : muhammad subhan, agung rudianto

cempaka putih sport centre


Perencanaan Gelanggang Olahraga dan Remaja Cempaka Putih - Jakarta Pusat dimaksudkan untuk menyediakan sarana dan prasarana guna memenuhi kebutuhan akan pelayanan kegiatan olah raga yang representatif, serta pemenuhan kebutuhan akan fasilitas komunal budaya yang melayani penduduk dengan skala kota dan regional.

Gelanggang Olahraga dan Remaja Cempaka Putih ini diharapkan dapat menggantikan fasilitas lama di tempat yang sama dimana dalam kondisi yang jauh dari standar dan representatif pada saat ini.

Desain Gelanggang Olahraga dan Remaja Cempaka Putih yang baru, diharapkan dapat menampung kegiatan olahraga, seni budaya, sosial, dan ruang komunal bagi masyarakat Cempaka Putih dan sekitarnya. Selain hal itu, gedung ini diharapkan dapat meningkatkan pelayanannya dalam hal pelatihan dan skala even olahraga Judo dan Karate dari lingkup regional menjadi nasional.
Pemda Kotamadya Jakarta Pusat menugaskan PT Gapura Nirwana Agung cc MAHAREKA Indonesia untuk turut serta berpartisipasi dalam pembuatan rancang bangun ulang Gelanggang Olahraga dan Remaja Cempaka Putih beserta detail design engineeringnya, sebagai kelengkapan dari pekerjaan Assasement Manajemen Project Fasilitas Olahraga Pemda Kotamadya Jakarta Pusa
Tim Perencana : Muhammad Subhan, Agung Rudianto, Andie Wicaksana, Juandri.

museum OBLONG indonesia 'the dream'


utama mOi adalah oblong produksi Dagadu. Di satu sisi oblong adalah artefak budaya, di sisi lain oblong adalah produksi massal. Kekuatan mOi bukan pada keotentikan koleksinya tapi pada keragaman dan kelengkapan koleksi dan yang dilandasi atas Interpretasi yang baik sehingga mampu menegaskan signifikansi kulturalbenda biasatersebut. Interpretasi ini terbentuk melalui beragam Interaksi yang intensif yang lebih mungkin terjadi ketimbang pada museum yang mewadahi benda historis tunggal yang tak tergantikan.
Tim : Revianto B Santosa, Muhammad Subhan, Agung Rudianto, Juandri