The Songjiang Hotel didesain oleh Atkins Design, menggunakan suatu
daerah bekas galian indah yang berisi air di distrik Songjiang tepat di
pinggiran Shanghai, China. Desain inovatif ini dilengkapi dengan atap
yang hijau, energi geotermal, dan ruangan di bawah air termasuk restoran
dan kamar-kamar untuk tamu. Daerah galian ini menyediakan setting ideal
untuk olahraga dan berlibur termasuk berenang, olahraga air, panajt
tebing, dan bungee jumping.
2. Dragonfly, Ladang Metabolis untuk Pertanian Kota
mensinergikan sumber makanan, pemukiman, dan sumber energi di masa
depan. Dragonfly (capung) merupakan konsep pertanian kota sebagai model
untuk New York City's Roosevelt Island dan meniru desain sayap
capung dan didesain untuk menyediakan sumber makanan lokal yang segar
dalam lingkungan kota.
Buah-buahan, sayuran, ternak, dan sumber susu diproduksi di atas 132
lantai Dragonfly. Seluruh strukturnya akan ditenagai dari kombinasi
energi matahari dan angin.
3. The Venus Project: Menuju Peradaban Global yang Berkesinambungan
Untuk bertahan dari pemanasan global, populasi manusia yang terus
tumbuh, dan tantangan-tantangan lainnya di masa depan, ada yang percaya
bahwa kita harus memulainya dari sketsa dengan model baru peradaban
manusia yang mengarahkan teknologi kita dan sumber daya yang ada pada
arah yang positif, untuk kemakmuran manusia dan planet bumi.
The Venus Project adalah sebuah visi untuk suatu peradaban dunia baru
dan mendesain ulang seluruh kebudayaan kita.
Kota-kota yang bersirkulasi, dengan ladang-ladang pertanian di dalamnya
dan juga public transit, selaras dengan kota-kota laut yang mampu
mengakomodasi jutaan manusia, hanyalah merupakan bagian dari ide
revolusioner yang kompleks ini.
4. Origami, Tinggal di Apartemen Indoor/Outdoor Tanpa Kelim (Seamless)
Dengan membuat bangunan apartemen yang seluruhnya vertikal, kita dapat
mengatasi keterbatasan ruang kota dan menyediakan taman hijau yang subur
untuk tiap penghuninya.
Origami, didesain oleh Kann Finch untuk Meydan City di Dubai, akan
memberikan tiap apartemen kualitas terbuka yang menambah area tinggal
internal menjadi balkon-balkon yang luas dengan dinding-dinding jendela
yang bisa diangkat ke atas.
Layar solid/kaca berpola turut memberikan kesan visual yang menarik dari
luar dan memberikan perlindungan serta privasi bagi penghuninya
5. Dinamis, Tower Tenaga Angin yang Berputar
Arsitek asal Italia David Fischer mendesain Dynamic Tower Skyscraper
yang tiap 80 lantainya akan berputar melalui perintah suara (voice).
Fischer menginginkan desain ruang dimana Anda bisa menikmati matahari
terbit dan tebenam dari ruang yang sama. Putarannya akan memakan waktu 3
jam dan ditenagai oleh panel-panel surya dan 79 turbin angin, dengan
satu turbin yang ditempatkan di antara tiap lantai. Hampir seluruh
strukturnya dibuat secara off-site.
6. Sky-Terra Skyscrapers: Rekreasi di Langit Kota
Saat kota-kota menjadi lebih semrawut, ruang hijau menjadi sangat
penting. Salah satu ide untuk menyediakan ruang rekreasi di lingkungan
kota adalah hasil karya desainer asal San Fransisco Joanna Borek-Clement
yaitu Sky-Terra Skycrapers.
Sky-Terra merupakan jaringan pencakar-pencakar langit yang berdiri di
atas langit kota dengan taman-tamannya, ampitheater, kolam renang, dan
fasilitas publik lainnya. Bagian pusat dari tiap strukturnya memiliki
elevator-elevator sebagai alat transportasi menuju ke atas.
7. My Dream, Our Vision' oleh Design Act
Sebuah rumah desain di Singapura menciptakan konsep `My Dream, Our
Vision' di acara the World Expo 2010 Singapore Pavilion Competition.
Konsep ini menggunakan kubus-kubus yang dipermutasi untuk menciptakan
bangunan berbentuk piksel-piksel seperti "awan digital" di atas taman
rumput yang hijau.
8. No Man's Land: Air Bersih, Energi yang Bersih, dan Kedamaian
Konsep No Man's Land dari kantor arsitek Phu Hoang New York memberikan
solusi bagi kontrol air Bersih yang merupakan isu spesifik di Timur
Tengah. Konsep ini juga menyediakan rekreasi, atraksi pariwisata, dan
energi yang berksinambungan.
Desain No Man's Land terdiri dari jaringan pulau-pulau, menciptakan
kepulauan buatan yang mengekstrak molekul-molekul di udara untuk proses
desalinisasi, menyediakan air bersih dari Laut Mati untuk minum.
9. Pertanian Dystopian di Manhattan
Bentuknya seperti sarang serangga, proyek Dystopian Farming oleh Eric
Vergne menggabungkan pertanian, perumahan pekerja, dan tempat belanja,
mempertemukan para petani dengan kebutuhan perkotaan. Idenya adalah
menolak rekayasa genetik dan proyeksi makanan. Menyediakan pengairan
airoponic dan teknologi gizi dalam suatu lingkungan yang dikendalikan
penuh oleh manusia sebagai sumber bahan makanan.